Sunday, October 05, 2008

H + 4 | Mohon Maaf Lahir Batin

Mereka bersalam-salaman, tak perduli apa salahnya dan bagaimana, penuh keharuan, tawa, tangis dan berbagai ketidak-jelasan maksutnya. Salah tak pernah perduli pada waktu, dan sebuah kebiasaan yang tak seharusnya bisa berubah, atau sedikit berubah tepatnya. Mereka masih memaknai arti maaf yang semu, hanya sekedar berjabat tangan + senyum simpul, semuanya bisa termaafkan? Atau hanya sekedar berkirim sms pengganti jabat tangan, semua kesalahan termaafkan satu sama lain, tak perduli itu hanya rangkaian kata-kata "forward" yang sangat konyol . Betapa murahnya hati kalian dan HatiMu. Lalu bagaimana dengan dosa mereka yang tak terlalu berat dan tak mungkin termaafkan? sedangkan mereka masih merengek meminta maaf, sungguh konyol untuk mereka mendapatkan maaf. Bahkan semua setuju mereka adalah orang2 yang tidak pantas di maaf kan.

Namun, sebulan itu seperti tak ada apa-apa. Hanya seperti malam-malam biasanya. sedikit ketenangan batin yang sesungguhnya kurindukan, namun dia kembali hilang entah kemana. Sampai disini pun sedikit rasa kecewa, tak bisa percaya sebagitu cepat berlalu.

Aku,
Mataku kembali melihat awan itu, tertawa jahat. Mereka menyiksaku, tak ada kawan, sahabat yang bisa menjelaskannya. Semua ini berasa semakin berat, sedikit dari mereka hanya melihat. Dua hal yang kemudian terlintas saat ini... Dimana mereka
Jauh, Dekat tak tersentuh ...

No comments: