Saturday, December 02, 2006

someone miss me, someone hate me, somehow I dead

Disini, di duniaku, dalam perjalanan ku masih terganjal
Dimana aku harus berubah, dengan topeng bahagia,
Seseorang yang begitu mengagungkanMu,
Seseorang yang menderita, untuk mereka aku ada,

Mengapa Kau pilih dia,
Mengapa semuanya harus sebegitu rumit seperti ini,
Aku terlalu lelah untuk menunggu sebuah kepastian hidup,
Hingga masa bodoh dengan hal-hal anak muda,
Masa mudaku yang Hilang, dan terlalu di dewasai oleh diriku sendiri,

Mungkin dua hal yang dari dulu membuat ruang otakku berputar 24 jam sehari, 7 kali seminggu,
Membuat mataku lelah, kering, di benci dan dikhianati...
Terserah mereka mau bilang apa...
Darah itu mengalir begitu derasnya, namun aku tak takut
Cela itu sepertinya tak aku hiraukan,

Sudah....
Kapan ini harus berakhir, jantungku terus berdegup kencang,
Aku harus bersiap menghentikan tawa-ku,
Namun aku belum siap....
Kemana lagi aku harus "bersandar"
Semuanya belum aku ceritakan padamu...
Lalu.. kenapa harus seperti ini,
Kenapa harus berhenti disini,
Semakin buruk, dan semakin terpuruk,

-She's Hurts-

2 comments:

Anonymous said...

Saat dunia tertawa....
saat surga menangis...

Ada saat kita musti tertutup oleh topeng kemunafikan...
Saat kita musti berjalan tertatih...

saat kita musti kembali menutup diri...
dari segala kesombongan dunia..

Sakit....sedih...
Jiwa yang merintih..

Batin menjerit...
Ingin kuceritakan segala kesumpekkan ini...

Tapi....
aku memandang sekeliling...

mereka terlalu jauh untukku...
atoO....memang aku yang tak berusaha mendekat??

Hanya padaMu kuteriakkan semua..
sgala keluh kesah...
segala amarah....

Hingga Akhir dari semua ini...
Hingga akhir dari masa ini..

Tuhan...
Semoga Kau sisipkan makna dari segala yang Kau torehkan...







Teman...
tetep semangat untuk masa depan kamu..

doamu lah yang tak akan pernah bisa memutuskan semuanya...


We'll With You...

Anonymous said...

Kemana lagi aku harus "bersandar"

^^
ada seorang hawa yg selalu bisa kau lihat
tanpa kau sadari
dia telah menyelami isi jiwamu
terlalu banyak kedukaan dlm jiwamu
terlalu banyak kepedihan dlm hatimu

tawamu...senyummu hanya topeng belaka yg menutupi isi jiwa dan hatimu

sang hawa melihat itu semua dengan mata hatinya
ingin sesekali dia berkata
"sandarkan kepalamu di pundakku, bagilah duka mu dgnku"

namun ada kenyataan yg hrs diterima
bahwa sang hawa tak mungkin bisa menggapainya
sang hawa tak mungkin bisa membuatmu mau menyandarkan kepalamu di pundaknya

karena sang hawa tak lebih dari segumpal jantung hidup yg dititipkan dalam raga yg terlalu sederhana

mata sang hawa akan selalu menatap mata mu dan terus menyelami jiwamu
sampai di suatu hari sang hawa harus pergi meninggalkanmu
dia akan terus memendam keinginan itu